Jumat, 13 Februari 2015

Hutan Gundul

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupaka n salah satu aspek biosfera Bumi yang paling penting. Namun, menurut ilmu kehutanan, hutan adalah suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.


  • Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan :
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi : 

- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.

- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.

- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.


2. Manfaat/Fungsi Klimatologis : 

- Hutan dapat mengatur iklim

- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.


3. Manfaat/Fungsi Hidrolis: 

- Dapat menampung air hujan di dalam tanah- Mencegah intrusi air laut yang asin

- Menjadi pengatur tata air tanah


4. Manfaat/Fungsi Ekologis : 

- Mencegah erosi dan banjir

- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah

- Sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati


  •  Penyebab hutan gundul, antara lain :

1. Pembalakan / Penebangan Hutan Secara Tidak Terencana

Kegiatan menebang pohon untuk diambil kayunya adalah hal yang biasa dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun apabila pohon yang ditebang lebih banyak daripada pohon yang tumbuh maka lama-kelamaan hutan akan menjadi gundul. Hutan yang gundul akan mengakibatkan berbagai perubahan yang bersifat negatif di sekitar hutan seperti banjir, tanah longsor, erosi, peningkatan suhu lingkungan, kekeringan, kepunahan satwa, dan lain sebagainya. 


2. Alih Fungsi Hutan Secara Serampangan

Lahan hutan yang dialihfungsikan secara masal oleh manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup memang kerap terjadi.  Pengubahan fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian, lahan perkebunan, perumahan, daerah transmigrasi, tempat rekreasi, dan lain sebagainya akan memberikan dampak yang kurang baik bagi hutan.  Keberadaan campur tangan manusia sedikit demi sedikit akan memperlihatkan hasilnya dalam jangka panjang yang biasanya berupa hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. 


3. Pembantaian dan Perampokan Satwa Liar Oleh Pemburu Liar

Para pemburu hewan liar baik untuk sekedar hobi maupun untuk mencari keuntungan di dalam hutan akan membawa dampat negatif bagi kehidupan satwa.  Bisa saja hewan yang tadinya terancam punah menjadi benar-benar punah secara total. Berkurangnya suatu jenis satwa di alam liar juga akan berdampak pada keseimbangan ekosistem di alam tersebut karena adanya gangguan keseimbangan rantai makanan yang cukup signifikan 


4. Pembakaran Hutan Secara Disengaja

Biasanya yang menyebabkan hutan habis dilalap si jago merah adalah karena adanya seseorang yang membakarnya.  Entah untuk membuka lahan atau untuk sekedar iseng yang jelas dampak dari kebakaran hutan sangat buruk sekali karena bisa menghilangkan hutan dalam waktu yang sangat singkat serta menimbulkan asap tebal yang mengganggu kesehatan ribuan hingga jutaan manusia.Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:

a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.

b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) ntuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit. 

c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif negara. Penyebab struktural umumnya berawal dari suatu konflik antara para pemilik modal industri perkayuan maupun pertambangan, dengan penduduk asli yang merasa kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan, hutan dan tanah dikuasai oleh para investor yang diberi pengesahan melalui hukum positif negara. Akibatnya kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan melakukan pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah mereka miliki secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk memadamkannya.


5. Penambangan Sumber Daya Alam di Wilayah Hutan

Dengan adanya tambang sudah pasti 100% hutan akan menjadi rusak besar. Kegiatan penggalian untuk mengeruk kekayaan sumber daya alam yang ada di dalam perut bumi akan menyebabkan lubang yang sangat besar baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.  Lubang besar ini biasanya akan dibiarkan begitu saja oleh para penambang hingga ada orang yang berbaik hati memperbaikinya atau hingga alam melakukan koreksi alam dengan sendirinya. 


6. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah dan Masyarakat

Kurangnya kepedulian kita sudah pasti akan menyebabkan kerusakan hutan semakin parah. Orang-orang jahat yang melakukan pengrusakan hutan kita biarkan begitu saja tanpa ada yang menentangnya.  Pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menjaga kelestarian hutan juga tidak boleh cuek dan membiarkan para perusak hutan bebas begitu saja.  Dengan membuat undang-undang yang tegas dan memberikan hukuman yang kejam bagi perusak lingkungan hutan diharapkan ke depan tidak ada lagi orang yang ingin merusak hutan baik secara legal maupun secara illegal 


7. Penegakan hukum yang lemah


8. Pembukaan lahan tempat tinggal


9. Petani berpindah-pindah dalam berladang 


Dan masih banyak lagi


  • Akibat hutan gundul, antara lain :

1.    Efek Rumah Kaca (Green house effect).

Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai fungsi mengabsorsi gas CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas CO2 di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu akan menjadi semakin kering. 


2. Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin bertambah besar. Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke bumi, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di bumi. 


3. Kepunahan Species

Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami kepunahan. Dalam peringatan Hari Keragaman Hayati Sedunia beberapa tahun yang lalu, Departemen Kehutanan mengumumkan bahwa setiap harinya Indonesia kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami pada sepuluhtahun terakhir ini.


4. Merugikan Keuangan Negara

Sebenarnya bila pemerintah mau mengelola hutan dengan lebih baik, jujur dan adil, pendapatan dari sektor kehutanan sangat besar. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya tahun 2003 jumlah produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya) adalah sebesar 12 juta m3/tahun. Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98 juta m3/tahun. Data ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara pasokan dan permintaan kayu bulat sebesar 86 juta m3. Kesenjangan teramat besar ini dipenuhi dari pencurian kayu (illegal loging). Dari praktek tersebut diperkirakan kerugian yang dialami Indonesia mencapai Rp.30 trilyun/tahun. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan sektor kehutanan dianggap masih kecil yang akhirnya mempengaruhi pengembangan program pemerintah untuk masyarakat Indonesia. 


5.     Banjir

Dalam peristiwa banjir yang sering melanda Indonesia akhir-akhir ini, disebutkan bahwa salah satu akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air (catchment area). Hutan yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di waktu musim hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau, akibat kerusakan hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-tempat untuk meresapnya air hujan (infiltrasi) sangat berkurang, sehingga air hujan yang mengalir di permukaan tanah jumlahnya semakin besar dan mengerosi daerah yang dilaluinya. Limpahannya akan menuju ke tempat yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir.Bencana banjir dapat akan semakin bertambah dan akan berulang apabila hutan semakin mengalami kerusakan yang parah. Tidak hanya akan menimbulkan kerugian materi, tetapi nyawa manusia akan menjadi taruhannya. Banjir di Jawatimur dan Jawa tengah adalah contoh nyata.



6. Polusi



7. Erosi



8. Tanah longsor



 Dan sebagainya


  •     Cara mencegah hutan gundul, antara lain:

1. Mencegah ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah

Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.



2. Waspada dan Hati-Hati Terhadap Api

Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang



3. Reboisasi dan Metode Tebang Pilih

Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.



4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana

Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.


5.    Mempertegas undang-undang


Dan lain-lain


 




The task of the modern educator is not to cut down jungles, but to irrigate deserts   ~C. S. Lewis~





Terima kasih banyak sudah mengunjungi blog saya. Semoga bermanfaat 

3 komentar: