Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan
lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat
di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan
merupaka n salah satu aspek biosfera Bumi yang paling penting. Namun, menurut
ilmu kehutanan, hutan adalah suatu kumpulan tetumbuhan, terutama pepohonan atau
tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
- Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan :
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi :
- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis :
- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
3. Manfaat/Fungsi Hidrolis:
- Dapat menampung air hujan di dalam tanah- Mencegah intrusi air laut yang asin
- Menjadi pengatur tata air tanah
4. Manfaat/Fungsi Ekologis :
- Mencegah erosi dan banjir
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
- Sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati
- Penyebab hutan gundul, antara lain :
1. Pembalakan / Penebangan
Hutan Secara Tidak Terencana
Kegiatan menebang pohon untuk diambil kayunya
adalah hal yang biasa dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun apabila pohon yang ditebang lebih banyak daripada pohon yang tumbuh maka
lama-kelamaan hutan akan menjadi gundul. Hutan yang gundul akan mengakibatkan
berbagai perubahan yang bersifat negatif di sekitar hutan seperti banjir, tanah
longsor, erosi, peningkatan suhu lingkungan, kekeringan, kepunahan satwa, dan
lain sebagainya.
2. Alih Fungsi Hutan
Secara Serampangan
Lahan hutan yang dialihfungsikan secara masal
oleh manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup memang kerap terjadi.
Pengubahan fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian, lahan perkebunan,
perumahan, daerah transmigrasi, tempat rekreasi, dan lain sebagainya akan
memberikan dampak yang kurang baik bagi hutan. Keberadaan campur tangan
manusia sedikit demi sedikit akan memperlihatkan hasilnya dalam jangka panjang
yang biasanya berupa hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.
3. Pembantaian dan
Perampokan Satwa Liar Oleh Pemburu Liar
Para pemburu hewan liar baik untuk sekedar hobi
maupun untuk mencari keuntungan di dalam hutan akan membawa dampat negatif bagi
kehidupan satwa. Bisa saja hewan yang tadinya terancam punah menjadi benar-benar
punah secara total. Berkurangnya suatu jenis satwa di alam liar juga akan
berdampak pada keseimbangan ekosistem di alam tersebut karena adanya gangguan
keseimbangan rantai makanan yang cukup signifikan
4. Pembakaran Hutan Secara
Disengaja
Biasanya yang menyebabkan hutan habis dilalap si
jago merah adalah karena adanya seseorang yang membakarnya. Entah untuk
membuka lahan atau untuk sekedar iseng yang jelas dampak dari kebakaran hutan
sangat buruk sekali karena bisa menghilangkan hutan dalam waktu yang sangat
singkat serta menimbulkan asap tebal yang mengganggu kesehatan ribuan hingga
jutaan manusia.Berdasarkan beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor
manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
a. Sistem perladangan tradisional dari
penduduk setempat yang berpindah-pindah.
b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) ntuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara
kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan
konflik antar hukum adat dan hukum positif negara. Penyebab struktural umumnya
berawal dari suatu konflik antara para pemilik modal industri perkayuan maupun
pertambangan, dengan penduduk asli yang merasa kepemilikan tradisional (adat)
mereka atas lahan, hutan dan tanah dikuasai oleh para investor yang diberi
pengesahan melalui hukum positif negara. Akibatnya kekesalan masyarakat
dilampiaskan dengan melakukan pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah
mereka miliki secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan
menjadi pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi
untuk memadamkannya.
5. Penambangan Sumber Daya
Alam di Wilayah Hutan
Dengan adanya tambang sudah pasti 100% hutan
akan menjadi rusak besar. Kegiatan penggalian untuk mengeruk kekayaan
sumber daya alam yang ada di dalam perut bumi akan menyebabkan lubang yang
sangat besar baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Lubang besar
ini biasanya akan dibiarkan begitu saja oleh para penambang hingga ada orang
yang berbaik hati memperbaikinya atau hingga alam melakukan koreksi alam dengan
sendirinya.
6. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah dan
Masyarakat
Kurangnya kepedulian kita sudah pasti akan
menyebabkan kerusakan hutan semakin parah. Orang-orang jahat yang melakukan
pengrusakan hutan kita biarkan begitu saja tanpa ada yang menentangnya.
Pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menjaga kelestarian hutan juga
tidak boleh cuek dan membiarkan para perusak hutan bebas begitu saja.
Dengan membuat undang-undang yang tegas dan memberikan hukuman yang kejam
bagi perusak lingkungan hutan diharapkan ke depan tidak ada lagi orang yang
ingin merusak hutan baik secara legal maupun secara illegal
7. Penegakan hukum yang lemah
8. Pembukaan lahan tempat tinggal
9. Petani berpindah-pindah dalam berladang
Dan masih banyak lagi
- Akibat hutan gundul, antara lain :
1.
Efek Rumah Kaca
(Green house effect).
Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai
fungsi mengabsorsi gas CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya
pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas CO2
di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak,
yang akhirnya membentuk satu lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang
mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan
bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan
bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh
lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi.
Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau
perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini
berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es
di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat
naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir
pantai akan terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu
akan menjadi semakin kering.
2. Kerusakan Lapisan
Ozon
Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di
bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan
dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan
lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin bertambah besar.
Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke bumi,
sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di
bumi.
3. Kepunahan Species
Hutan di Indonesia dikenal dengan
keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti
keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami
kepunahan. Dalam peringatan Hari Keragaman Hayati Sedunia beberapa tahun yang
lalu, Departemen Kehutanan mengumumkan bahwa setiap harinya Indonesia
kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami pada
sepuluhtahun terakhir ini.
4. Merugikan Keuangan Negara
Sebenarnya bila pemerintah mau mengelola hutan
dengan lebih baik, jujur dan adil, pendapatan dari sektor kehutanan sangat
besar. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya tahun 2003 jumlah
produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya) adalah sebesar 12 juta m3/tahun.
Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98 juta m3/tahun. Data ini
menunjukkan terdapat kesenjangan antara pasokan dan permintaan kayu bulat
sebesar 86 juta m3. Kesenjangan teramat besar ini dipenuhi dari pencurian kayu
(illegal loging). Dari praktek tersebut diperkirakan kerugian yang dialami
Indonesia mencapai Rp.30 trilyun/tahun. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan
sektor kehutanan dianggap masih kecil yang akhirnya mempengaruhi pengembangan
program pemerintah untuk masyarakat Indonesia.
5.
Banjir
Dalam peristiwa banjir yang sering melanda
Indonesia akhir-akhir ini, disebutkan bahwa salah satu akar penyebabnya adalah
karena rusaknya hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air
(catchment area). Hutan yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di waktu
musim hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau, akibat
kerusakan hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-tempat untuk
meresapnya air hujan (infiltrasi) sangat berkurang, sehingga air hujan yang
mengalir di permukaan tanah jumlahnya semakin besar dan mengerosi daerah yang
dilaluinya. Limpahannya akan menuju ke tempat yang lebih rendah sehingga
menyebabkan banjir.Bencana banjir dapat akan semakin bertambah
dan akan berulang apabila hutan semakin mengalami kerusakan yang parah. Tidak
hanya akan menimbulkan kerugian materi, tetapi nyawa manusia akan menjadi
taruhannya. Banjir di Jawatimur dan Jawa tengah adalah contoh nyata.
6. Polusi
7. Erosi
8. Tanah longsor
Dan sebagainya
- Cara mencegah hutan gundul, antara lain:
1. Mencegah ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.
2. Waspada dan Hati-Hati Terhadap Api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang
3. Reboisasi dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.
4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.
5. Mempertegas undang-undang
Dan lain-lain
- Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan :
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi :
- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis :
- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
3. Manfaat/Fungsi Hidrolis:
- Dapat menampung air hujan di dalam tanah- Mencegah intrusi air laut yang asin
- Menjadi pengatur tata air tanah
4. Manfaat/Fungsi Ekologis :
- Mencegah erosi dan banjir
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
- Sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati
- Penyebab hutan gundul, antara lain :
1. Pembalakan / Penebangan
Hutan Secara Tidak Terencana
Kegiatan menebang pohon untuk diambil kayunya
adalah hal yang biasa dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun apabila pohon yang ditebang lebih banyak daripada pohon yang tumbuh maka
lama-kelamaan hutan akan menjadi gundul. Hutan yang gundul akan mengakibatkan
berbagai perubahan yang bersifat negatif di sekitar hutan seperti banjir, tanah
longsor, erosi, peningkatan suhu lingkungan, kekeringan, kepunahan satwa, dan
lain sebagainya.
2. Alih Fungsi Hutan Secara Serampangan
Lahan hutan yang dialihfungsikan secara masal
oleh manusia untuk pemenuhan kebutuhan hidup memang kerap terjadi.
Pengubahan fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian, lahan perkebunan,
perumahan, daerah transmigrasi, tempat rekreasi, dan lain sebagainya akan
memberikan dampak yang kurang baik bagi hutan. Keberadaan campur tangan
manusia sedikit demi sedikit akan memperlihatkan hasilnya dalam jangka panjang
yang biasanya berupa hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.
3. Pembantaian dan Perampokan Satwa Liar Oleh Pemburu Liar
Para pemburu hewan liar baik untuk sekedar hobi
maupun untuk mencari keuntungan di dalam hutan akan membawa dampat negatif bagi
kehidupan satwa. Bisa saja hewan yang tadinya terancam punah menjadi benar-benar
punah secara total. Berkurangnya suatu jenis satwa di alam liar juga akan
berdampak pada keseimbangan ekosistem di alam tersebut karena adanya gangguan
keseimbangan rantai makanan yang cukup signifikan
4. Pembakaran Hutan Secara Disengaja
Biasanya yang menyebabkan hutan habis dilalap si jago merah adalah karena adanya seseorang yang membakarnya. Entah untuk membuka lahan atau untuk sekedar iseng yang jelas dampak dari kebakaran hutan sangat buruk sekali karena bisa menghilangkan hutan dalam waktu yang sangat singkat serta menimbulkan asap tebal yang mengganggu kesehatan ribuan hingga jutaan manusia.Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
a. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.
b. Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) ntuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
c. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara
kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan
konflik antar hukum adat dan hukum positif negara. Penyebab struktural umumnya
berawal dari suatu konflik antara para pemilik modal industri perkayuan maupun
pertambangan, dengan penduduk asli yang merasa kepemilikan tradisional (adat)
mereka atas lahan, hutan dan tanah dikuasai oleh para investor yang diberi
pengesahan melalui hukum positif negara. Akibatnya kekesalan masyarakat
dilampiaskan dengan melakukan pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah
mereka miliki secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan
menjadi pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi
untuk memadamkannya.
5. Penambangan Sumber Daya Alam di Wilayah Hutan
Dengan adanya tambang sudah pasti 100% hutan
akan menjadi rusak besar. Kegiatan penggalian untuk mengeruk kekayaan
sumber daya alam yang ada di dalam perut bumi akan menyebabkan lubang yang
sangat besar baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Lubang besar
ini biasanya akan dibiarkan begitu saja oleh para penambang hingga ada orang
yang berbaik hati memperbaikinya atau hingga alam melakukan koreksi alam dengan
sendirinya.
6. Kurangnya Perhatian dari Pemerintah dan Masyarakat
Kurangnya kepedulian kita sudah pasti akan
menyebabkan kerusakan hutan semakin parah. Orang-orang jahat yang melakukan
pengrusakan hutan kita biarkan begitu saja tanpa ada yang menentangnya.
Pemerintah yang memiliki kewenangan dalam menjaga kelestarian hutan juga
tidak boleh cuek dan membiarkan para perusak hutan bebas begitu saja.
Dengan membuat undang-undang yang tegas dan memberikan hukuman yang kejam
bagi perusak lingkungan hutan diharapkan ke depan tidak ada lagi orang yang
ingin merusak hutan baik secara legal maupun secara illegal
7. Penegakan hukum yang lemah
8. Pembukaan lahan tempat tinggal
9. Petani berpindah-pindah dalam berladang
Dan masih banyak lagi
- Akibat hutan gundul, antara lain :
1.
Efek Rumah Kaca
(Green house effect).
Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai
fungsi mengabsorsi gas CO2. Berkurangnya hutan dan meningkatnya
pemakaian energi fosil (minyak, batubara dll) akan menyebabkan kenaikan gas CO2
di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak,
yang akhirnya membentuk satu lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang
mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan
bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan
bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali kepermukaan bumi oleh
lapisan CO2 tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi.
Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau
perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini
berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es
di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat
naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir
pantai akan terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu
akan menjadi semakin kering.
2. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan Ozon (O3) yang menyelimuti bumi
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di
bumi. Di tengah-tengah kerusakan hutan, meningkatnya zat-zat kimia di bumi akan
dapat menimbulkan rusaknya lapisan ozon. Kerusakan itu akan menimbulkan
lubang-lubang pada lapisan ozon yang makin lama dapat semakin bertambah besar.
Melalui lubang-lubang itu sinar ultraviolet akan menembus sampai ke bumi,
sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan kerusakan pada tanaman-tanaman di
bumi.
3. Kepunahan Species
Hutan di Indonesia dikenal dengan
keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan rusaknya hutan sudah pasti
keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan bahkan akan mengalami
kepunahan. Dalam peringatan Hari Keragaman Hayati Sedunia beberapa tahun yang
lalu, Departemen Kehutanan mengumumkan bahwa setiap harinya Indonesia
kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70% habitat alami pada
sepuluhtahun terakhir ini.
4. Merugikan Keuangan Negara
Sebenarnya bila pemerintah mau mengelola hutan
dengan lebih baik, jujur dan adil, pendapatan dari sektor kehutanan sangat
besar. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Misalnya tahun 2003 jumlah
produksi kayu bulat yang legal (ada ijinnya) adalah sebesar 12 juta m3/tahun.
Padahal kebutuhan konsumsi kayu keseluruhan sebanyak 98 juta m3/tahun. Data ini
menunjukkan terdapat kesenjangan antara pasokan dan permintaan kayu bulat
sebesar 86 juta m3. Kesenjangan teramat besar ini dipenuhi dari pencurian kayu
(illegal loging). Dari praktek tersebut diperkirakan kerugian yang dialami
Indonesia mencapai Rp.30 trilyun/tahun. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan
sektor kehutanan dianggap masih kecil yang akhirnya mempengaruhi pengembangan
program pemerintah untuk masyarakat Indonesia.
5. Banjir
Dalam peristiwa banjir yang sering melanda Indonesia akhir-akhir ini, disebutkan bahwa salah satu akar penyebabnya adalah karena rusaknya hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan tangkapan air (catchment area). Hutan yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di waktu musim hujan dan menjamin ketersediaan air di waktu musim kemarau, akibat kerusakan hutan makin hari makin berkurang luasnya. Tempat-tempat untuk meresapnya air hujan (infiltrasi) sangat berkurang, sehingga air hujan yang mengalir di permukaan tanah jumlahnya semakin besar dan mengerosi daerah yang dilaluinya. Limpahannya akan menuju ke tempat yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir.Bencana banjir dapat akan semakin bertambah dan akan berulang apabila hutan semakin mengalami kerusakan yang parah. Tidak hanya akan menimbulkan kerugian materi, tetapi nyawa manusia akan menjadi taruhannya. Banjir di Jawatimur dan Jawa tengah adalah contoh nyata.
6. Polusi
7. Erosi
8. Tanah longsor
Dan sebagainya
- Cara mencegah hutan gundul, antara lain:
1. Mencegah ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi.
2. Waspada dan Hati-Hati Terhadap Api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan api di dekat atau di dalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi kebakaran dan juga tempat yang jauh sekalipun jika asap terbawa angin kencang
3. Reboisasi dan Metode Tebang Pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikan HPH atau Hak Pengelolaan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana yang sudah cukup umur dan ukuran untuk ditebang. Setelah meneang satu pohon sebaiknya diikuti dengan penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut. Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.
4. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan datang.
5. Mempertegas undang-undang
Dan lain-lain
The task of the modern educator is not to cut down jungles, but to irrigate deserts ~C. S. Lewis~
Terima kasih banyak sudah mengunjungi blog saya. Semoga bermanfaat
Bermanfaat!
BalasHapusBermanfaat sekali... kunjungi blog ini ya....
BalasHapusteenfashioncare.blogspot.com karena ini juga bermanfaat
bermanfaat banget blognya
BalasHapus